Hari Nyamuk Sedunia, Mencapai Target Nol Malaria
Nyamuk merupakan serangga kecil yang dapat menjadi vektor atau penular penyakit bagi manusia. Ada beberapa penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Filariasis, Chikungunya, Japanese Encephalitis dan Zika. Nyamuk sendiri mengalami metamorfosis sempurna dengan empat tahapan, mulai dari telur, larva (jentik), pupa, lalu menjadi nyamuk dewasa.
Kedekatan manusia dan nyamuk dapat dikatakaan sebagai bentuk simbiosis parasitisme, dimana nyamuk dapat menggigit, mengisap darah manusia, menularkan penyakit dan bahkan dapat menyebabkan kematian bagi manusia. Peran nyamuk untuk menularkan penyakit sangatlah besar, ini dapat dilihat dari masih adanya kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Berbagai macam pengendalian nyamuk perlu dilakukan baik berupa pengendalian biologis, pengendalian kimiawi, pengubahan perilaku, modifikasi dan manipulasi lingkungan.
Pengendalian biologis merupakan pengendalian nyamuk dengan cara memanfaatkan hewan atau tumbuhan, misalnya penggunaan ikan cupang sebagai pemakan jentik. Pengendalian kimiawi merupakan bentuk pengendalian nyamuk dengan menggunakan zat kimia, misalnya penggunaan temephos (Abate). Pengubahan perilaku manusia juga berperan penting dalam pengendalian penyakit tular nyamuk misalnya dengan melakukan kegiatan untuk mengindari gigitan nyamuk, yaitu menggunakan obat anti nyamuk, repelent, dan tidur menggunakan kelambu. Sedangkan modifikasi dan manipulasi lingkungan adalah metode pengendalian nyamuk dengan cara mengubah habitat nyamuk baik secara permanen maupun sementara sehingga kondisi tersebut tidak cocok untuk perkembangbiakan nyamuk, contohnya kegiatan 3 M (Menguras bak mandi, Menutup penampungan air dan Mendaur ulang barang bekas).
Tanggal 20 Agustus silam kita memperingati Hari Nyamuk Sedunia. Hari tersebut ditandai secara global sebagai hari penemuan Sir Ronald Ross, pada tahun 1897, tentang nyamuk Anopheles betina yang dapat menularkan penyakit malaria ke manusia. Adapun tema yang diambil pada peringatan Hari Nyamuk Sedunia di tahun 2021 ini adalah “Mencapai Target Nol Malaria”.
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Indonesia menargetkan untuk mencapai Indonesia Bebas Malaria di tahun 2030, sedangkan Eliminasi Malaria Nasional di tahun 2021 pemerintah menargetkan sebanyak 345 kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria. Untuk mencapai target ini, perlu dilakukan intensifikasi pelaksanaan penanggulangan malaria secara terpadu dan menyeluruh (Kemenkes RI,2021).
Dari peringatan Hari Nyamuk Sedunia ini diharapkan adanya peningkatan kesadaran kita untuk memerangi nyamuk sebagai makhluk yang berbahaya. Semoga dengan adanya peningkatan kesadaran ini target nol malaria bisa tercapai. (rhk)
25 Agu 2021
25 Agu 2021
25 Agu 2021