Penyampaian Rekomendasi Hasil Surveilans Pemanfaatan Lethal Ovitrap dalam Surveilans Vektor Dengue

Sebagai bagian dari upaya pengendalian demam berdarah dengue (DBD), Loka Labkesmas Baturaja melakukan penyampaian rekomendasi kebijakan atas kegiatan Pemanfaatan Lethal Ovitrap dalam Surveilans Vektor Dengue yang telah dilakukan dari bulan Mei hingga Oktober 2024 di wilayah survei Dinas Kesehatan Kota Palembang dan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur. Penyampaian rekomendasi ini berlangsung pada 22-26 Oktober 2024 di OKU Timur dan pada 28 Oktober-1 November 2024 di Palembang.

Hadir dalam penyampaian rekomendasi di masing-masing wilayah tersebut, Ketua Tim Surveilans Pemanfaatan Lethal Ovitrap, Febriyanto, SKM., M.Bmd beserta tim, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Desa, Kepala UPTD Puskesmas, dan kader puskesmas.

Adapun hasil surveilans ialah sebagai berikut:

  1. Hasil Surveilans di OKU Timur
  • Puskesmas Gumawang:
  • Surveilans menunjukkan indeks kontainer (CI) yang tinggi pada beberapa kontainer, khususnya pada tempat penampungan air plastik dan bak mandi. Di Puskesmas Gumawang, indeks kontainer tertinggi tercatat sebesar 23,4% pada trip pertama, yang secara bertahap menurun hingga mencapai 6,7% pada trip terakhir.
  • Dari segi spesies, nyamuk Aedes aegypti mendominasi dengan jumlah 1.644 ekor, sementara Aedes albopictus tercatat sebanyak 46 ekor.
  • Indeks bebas jentik (ABJ) meningkat secara bertahap, dari 36,89% pada trip pertama hingga mencapai 80,2% pada trip kelima, menandakan efektivitas gerakan pengendalian jentik oleh masyarakat.
  • Puskesmas Rawa Bening:
  • Jenis kontainer dengan jentik terbanyak juga ditemukan pada tempat penampungan air plastik dan bak mandi, dengan indeks kontainer mencapai 16,2% pada trip pertama dan turun menjadi 7,0% pada trip terakhir.
  • Populasi nyamuk Aedes aegypti di wilayah ini berjumlah 499 ekor dan Aedes albopictus sebanyak 86 ekor.
  • ABJ meningkat dari 65,35% pada trip pertama hingga mencapai 83,33% pada trip terakhir, menunjukkan hasil yang positif dalam upaya pengendalian DBD di lingkungan ini.
  1. Hasil Surveilans di Palembang
  • Puskesmas Makrayu:
  • Di Puskesmas Makrayu, CI awal mencapai 38,3% dan menurun hingga 16,4% pada trip terakhir. Jenis kontainer dengan jentik terbanyak adalah bak mandi dan tempat penampungan air plastik.
  • Populasi nyamuk Aedes aegypti sebanyak 1.151 ekor, lebih tinggi dibandingkan dengan Aedes albopictus yang berjumlah 566 ekor.
  • ABJ menunjukkan peningkatan signifikan, dari 30,9% pada trip pertama menjadi 61,8% pada trip terakhir, menandakan adanya peningkatan dalam upaya pembersihan dan pengendalian jentik di masyarakat.
  • Puskesmas Sosial:
  • Di wilayah Puskesmas Sosial, CI dimulai dari 31,4% dan berkurang hingga 13,8% pada trip terakhir. Indeks jentik tertinggi ditemukan pada tempat penampungan air plastik dan bak mandi.
  • Nyamuk Aedes aegypti mendominasi dengan jumlah 1.491 ekor, sedangkan Aedes albopictus tercatat sebanyak 446 ekor.
  • ABJ di Puskesmas Sosial meningkat dari 23,42% menjadi 64,86%, menunjukkan adanya kemajuan dalam penerapan PSN dan kegiatan G1R1J.

Berdasarkan hasil surveilans yang diperoleh, tim surveilans pemanfaatan Lethal Ovitrap menyampaikan beberapa rekomendasi untuk memperkuat upaya pengendalian DBD di dua wilayah tersebut, yakni:

  1. Menggalakkan gerakan PSN 3M Plus masyarakat agar dilakukan secara berkala (maksimal 1 kali per minggu), mengingat ABJ masih jauh dari angka nasional.
  2. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai cara menguras yang benar, yakni disertai dengan menyikat dan menyabun kontainer, terutama kontainer berbahan plastik yang banyak digunakan masyarakat untuk menampung air.
  3. Angka kontainer indeks mengalami penurunan selama kegiatan pemasangan perangkap telur. Lethal Ovitrap dapat terus digunakan sebagai bagian dari PSN 3M Plus yang bertujuan untuk mengurangi penetrasi telur nyamuk pada tempat penampungan air milik masyarakat.
  4. Modifikasi PSN dengan memelihara ikan pemakan jentik di bak penampungan air bervolume besar yang sulit untuk dikuras/disikat.
  5. Menghidupkan kembali Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik sebagai salah satu cara meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan PSN 3M Plus.
  6. Perlu dilakukan uji resistensi nyamuk dan jentik untuk mendeteksi adanya resistensi pada nyamuk vektor.

Kegiatan penyampaian rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif untuk menurunkan risiko penularan DBD melalui pengendalian vektor secara terpadu dan berbasis masyarakat. (df)