
Kegiatan Surveilans Malaria di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
Kegiatan surveilans malaria di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung dilakukan di wilayah Puskesmas Krui pada tanggal 16-20 Juli 2024. Tujuan kegiatan ini untuk mengidentifikasi faktor risiko malaria dengan melakukan kegiatan survei entomologi (Survei jentik Anopheles dan survei nyamuk Anopheles) dan survei parasitologi (Pemeriksaan darah jari)
Survei tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp dilakukan dengan melakukan pencidukan jentik pada genangan di lokasi survei, seperti persawahan, lagun, kolam tak terawat, dan parit dengan aliran lambat. Hasil survei jentik diketahui kepadatan jentik Anopheles dilokasi survei sebesar 2 ekor per 10 ciduk.
Survei nyamuk Anopheles dewasa dilakukan dengan cara melakukan penangkapan nyamuk Anopheles dewasa yang hinggap pada kolektor, baik di dalam maupun di luar rumah sejak jam 18.00 WIB sampai jam 06.00 WIB., Jumlah kolektor sebanyak enam, tiga orang menangkap di luar rumah dan tiga orang menangkap di dalam rumah. Selain melakukan penangkapan nyamuk dengan cara landing collection, dilakukan juga penangkapan nyamuk Anopheles sp di sekitar kandang ternak sapi.
Setelah nyamuk Anopheles sp diidentifikasi spesiesnya, kemudian dilakukan pembedahan ovarium untuk melihat perkiraan umur nyamuk Anopheles tersebut. Nyamuk Anopheles parous yang sejenis akan dilakukan pemotongan thorak dan dibuat pooling yang masing-masing berisi 25 ekor per vial untuk dilakukan uji Polymerase Chain Reaction (PCR), guna menentukan apakah nyamuk Anopheles-nya mengandung plasmodium atau tidak. (Pemeriksaan PCR akan dilakukan di laboratorium Labkesmas Baturaja).
Hasil penangkapan nyamuk Anopheles, didapat enam spesies Anopheles, yakni An. barumbrosus, An. kochi, An vagus, An. subpictus, dan An. tesselatus, An. pediataeniatus.
Jumlah Anopheles didapat dengan metode penangkapan nyamuk yang hinggap pada kolektor sebanyak 54 ekor Anopheles sp., dan jumlah nyamuk Anopheles sp istirahat di sekitar kandang sapi berjumlah 295 ekor. Kepadatan nyamuk Anopheles sp per orang per jam sebesar 1,12 ekor, artinya dalam setiap jam ada 1,12 ekor nyamuk Anopheles sp yang hinggap pada kolektor.
Selain kegiatan survei tempat perindukan nyamuk Anopheles dan penangkapan nyamuk dewasa dilakukan pula pemeriksaan darah jari pada 20 orang sampel dengan kriteria mengalami demam seminggu sebelumnya. Setelah dibuat slide sediaaan darah malaria dilakukan pewarnaan, kemudian diperiksa dibawah mikroskup. Hasilnya dari 20 slide malaria yang ada, semuanya negatif plasmodium.
Berdasarkan surveilans malaria yang dilakukan, kami menyarankan kepada pihak terkait untuk mengalirkan air lagun yang tergenang ke laut lepas, serta menyarankan kepada masyarakat untuk menghindari gigitan nyamuk Anopheles sp. dengan bermacam cara seperti memakai lotion anti nyamuk, tidur memakai kelambu, memakai pakaian pelindung jika harus keluar rumah pada malam hari. Untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas kami menyarankan untuk selalu melakukan pemeriksaan pasien dengan gejala panas demam dengan menggunakan RDT maupun pemeriksaan mikroskopis.
Demikian sekilas informasi, kegiatan surveilan malaria di wilayah Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung. (df/ab)