
Plh. Bupati OKU Tinjau Gedung Laboratorium Terpadu BSL-2 dan Asrama Balai Litbangkes Baturaja
Guna meninjau gedung Laboratorium Terpadu Bio Safety Level 2 (BSL-2) dan gedung asrama di Balai Litbangkes Baturaja, Plh. Bupati OKU., Drs. H. Edward Chandra, M.H., melakukan kunjungan pada Rabu (23/02) siang. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Asisten II Ekonomi Pembangunan, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Satpol PP OKU. Adapun kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Balai Litbangkes Baturaja, Yulian Taviv, SKM., M.Si beserta jajarannya.
Pada bulan Maret 2021, Ka. Balai Litbangkes Baturaja telah melakukan audiensi ke kantor Bupati OKU. Audiensi tersebut membahas rencana pembangunan gedung Laboratorium Terpadu BSL-2 yang akan berlokasi di lingkungan Balai Litbangkes Baturaja. Rencana tersebut disambut baik dan didukung penuh oleh Plh. Bupati OKU. Ia menilai keberadaan gedung Laboratorium terpadu tentu sangat diharapkan oleh masyarakat OKU, terutama dalam mempermudah pemeriksaan Covid-19. Maka dari itu, merupakan agenda penting bagi Plh. Bupati OKU untuk terjun langsung meninjau fasilitas yang akan menjadi kebanggaan kabupaten OKU tersebut.
Sebelum bertolak ke gedung Laboratorium Terpadu, Plh. Bupati OKU dan rombongannya terlebih dahulu meninjau gedung asrama. Ka. Balai menjelaskan bahwa gedung asrama di Balai Litbangkes Baturaja memiliki 11 kamar yang masing-masing dilengkapi dengan dua tempat tidur, lemari, kipas angin, dan air dari PDAM. Dengan sarana dan prasarana yang ada, Ka. Balai memastikan bahwa kamar-kamar asrama ini dapat dimanfaatkan untuk isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19 di OKU.
Usai menilik fasilitas yang ada di asrama, rombongan Plh. Bupati OKU melanjutkan peninjauan ke gedung Laboratorium Terpadu. Sesuai dengan protokol yang ada, pengunjung laboratorium diharuskan memakai hazmat suit dan sandal. Hazmat suit merupakan pakaian pelindung diri yang menutupi seluruh tubuh, didesain khusus untuk melindungi penggunanya dari zat berbahaya. Dengan demikian, zat berbahaya seperti droplet dari pasien tidak berisiko menyentuh langsung pengguna pakaian pelindung.
Febriyanto, SKM., M.Bmd., selaku Koordinator KS. Yansarlit mendampingi Plh. Bupati OKU selama kunjungan didalam gedung Laboratorium Terpadu tersebut. Laboratorium Terpadu Balai Litbangkes Baturaja telah dilengkapi dengan alat dan ruangan sesuai standar.
Ia menjelaskan proses pemeriksaan sampel dengan metode PCR dimulai dari penerimaan sampel oleh petugas laboratorium kemudian dilanjutkan dengan proses unboxing sampel. Selanjutnya, dilakukan ekstraksi sampel menggunakan alat ekstraksi. Balai Litbangkes Baturaja memiliki dua alat ekstraksi yakni ExiPrep 16Dx dan ExiPrep 96Dx. ExiPrep 16Dx mampu menangani hingga 16 sampel sedangkan ExiPrep 96Dx mampu menangani hingga 96 sampel dalam satu kali proses ekstraksi.
Setelah melalui proses ekstraksi, langkah berikutnya ialah melakukan proses master mix. Terakhir, hasil dapat diketahui melalui pembacaan alat RT PCR. Dengan bantuan alat-alat yang ada, maka hasil swab dengan metode PCR dapat diperoleh dalam waktu 3,5 – 4 jam.
Dalam kunjungannya tersebut, Plh. Bupati OKU sangat mengapresiasi keberadaan Laboratorium Terpadu BSL-2 ini. Ia berharap, Balai Litbangkes Baturaja dapat segera mengoperasikan laboratorium tersebut sehingga dapat membantu penanganan kasus Covid-19 khususnya di Kabupaten OKU dan sekitarnya. (df)