
Free Living Amoeba
Free living amoeba yang paling dikenal adalah Naegleria fowleri dan Accanthamoeba spp. Kedua amebae ini hidup bebas di tanah yang lembab dan air, menjadi parasit fakultatif pada manusia. Naegleria floweri adalah penyebab Primary Amebic Meningoenchepalitis (PAM), dan Achantamoeba spp. Berhubungan dengan kelainan yang lebih kronis di sistem saraf, yakni granulomatous amebic encephalitis (GAE), amebic keratitis, serta ulkus di kulit.
- Naegleria fowleri
Naegleria fowleri (pelafalan /nə'ɡlɪə.ɹiə/) (juga disebut "amuba pemakan otak") adalah protista yang hidup di air tawar yang hangat, yang bersuhu dari 25-350C. Amoeba ini masuk kedalam grup Percolozoa atau Heterolobosea. N. fowleri dapat menyerang sistem saraf manusia, meskipun jarang muncul, infeksi hampir selalu menyebabkan kematian korban. Spesies protozoa ini adalah termasuk amoeba hidup bebas (free living amoeba). Yang hidup dalam air yang menggenang, tanah yang terpolusi dan sistem pembuangan sampah. Ada beberapa spesies amoeba hidup bebas yaitu: Naegleria, Hartmanella dan Acanthamoeba, dimana yang paling dominan ialah spesies Naegleria fowleri.
- Morfologi
Naegleria floweri sebenarnya dikenal dengan karakterisik yang dinamakan ameboflagellata, yakni memiliki bentuk ameboid sekaligus flagellata dalam siklus hidupnya. Siklus hidupnya terdiri dari tiga stadium : trofozoit ameboid, biflagellata, dan kista. Bentuk yang dijumpai pada manusia hanya trofozoit ameboid. Trofozoit berukuran 7-20 µm, N. floweri menimbulkan primary amebic meningoencephalitis (PAM). Penyakit ini biasanya timbul pada musim panas. Korbannya adalah anak-anak dan dewasa muda yang berenang di air yang terkontaminasi. Populasinya meningkat di air pada suhu panas, seiring dengan meningkatnya jumlah bakteri sebagai bahan makanannya. Infeksi dapat juga berlangsung melalui inhalasi debu yang terkontaminasi.
- Siklus Hidup
Seperti amoeba lainnya, amoeba dari spesies ini terdiri atas ektoplasma dan endoplasma. Di dalam endoplasma terdapat 1 inti vesikular dengan kariosom yang besar dan dinding inti yang penuh dengan butir-butir kromatin, selain inti juga ditemukan vakuola kontraktil dan vakuola makanan. Pada genus Naegleria ditemukan tiga stadium yaitu stadium ameboid, flagellata, dan kista.
(1). Stadium ameboid :
Mempunyai bentuk tidak teratur, lonjong atau membulat dengan ukuran rata-rata 29µ. Pseudopodium tunggal yang dikeluarkan meluas ke satu arah.
(2). Stadium flagellata :
Mempunyai bentuk lonjong seperti buah pir, mempunyai 1 inti vesikular, 1 vakuola kontraktil yang terletak pada bagian posterior dan dua flagel yang sama panjang. Fase ini hanya ditemukan beberapa jam saja, kemudian berubah menjadi fase ameboid lagi.
(3). Stadium kista :
Bentuk bulat atau lonjong, mempunyai 1 inti. Berukuran 10µ – 14µ. Pada dindingnya terdapat beberapa lubang yang digunakan untuk eksistasi. Daur hidup amoeba ini belum diketahui dengan jelas. Cara infeksi pada manusia diperkirakan melalui hidung pada waktu penderita berenang atau ketika mengambil air wudhu.
- Gejala Klinis
Gejala awal PAM mulai 1-14 hari setelah terinfeksi. Kemudian gejala termasuk kebingungan, kurangnya perhatian terhadap orang-orang dan sekitarnya, kehilangan keseimbangan, kejang, dan halusinasi. Setelah awal gejala, penyakit berkembang dengan cepat dan biasanya menyebabkan kematian dalam waktu 3 sampai 7 hari.
- Diagnosis
Perkembangan infeksi biasanya sangat cepat, sehingga seringkali penderita sudah meninggal sebelum diagnosis sempat ditegakkan.
Selain dengan melihat gejala dan tanda klinis, pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah dengan cara:Inkubasi trofozoit di air 370C untuk memperoleh bentuk flagellate dan teknik kultivasi, yakni menanam spesimen pada agar yang berisi bakteri Eschericia coli, dilakukan pada suhu kamar.Pemeriksaan hematologi terhadap cairan spinal memperlihatkan banyak neutrofil dan eritrosit PCR (polymerase chain reaction)
- Terapi
Obat yang memberi harapan adalah Amfoterisin B. Metronidazol, klorokuin, emetin dan berbagai antibiotika tidak efektif untuk pengobatan meningitis oleh karena Naegleria. Hanya ada 2 penderita yang pengobatannya berhasil, yaitu seorang dengan amfoterisin B 1 mg/kg berat badan/hari IV dan 0,1 sampai 1,0 mg intratekal 2 kali sehari; seorang lagi diberi amfoterisin B dengan dosis tinggi ditambah mikonazol dan rifampisin. Prognosis Penderita primary amebic meningoencephalitis biasanya meninggal. Epidemiologi Karena ameba ini hidup di air tawar, tanah dan tinja, maka penyebaran mungkin di seluruh dunia. Dengan ditemukannya penderita di beberapa tempat pada musim panas, timbulnya penyakit mungkin berhubungan dengan musim, karena ameba ini bersifat termofilik.
- Pencegahan
Naegleria ditemukan di banyak danau air tawar hangat dan sungai-sungai di Amerika Serikat, khususnya di selatan negara tier. Kemungkinan bahwa risiko rendah infeksi Naegleria akan selalu ada dengan penggunaan rekreasi air tawar hangat danau, sungai, dan sumber air panas. Jumlah yang rendah infeksi membuatnya sulit untuk mengetahui mengapa beberapa orang telah terinfeksi dibandingkan dengan jutaan orang lain menggunakan yang sama atau mirip perairan di seluruh AS yang dikenal-satunya cara untuk mencegah infeksi Naegleria adalah untuk menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan air.
- Epidemiologi
Sejak tahun 1964 lebih dari 60 kasus kematian pada orang karena infeksi parasit ini sehingga akibat dari penyakit “meningoencephalitis” (radang selaput otak). Kejadian ini dilaporkan dari negara Ceko, Slovakia, Amerika Serikat, Afrika, New Zealand dan Australia. Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut. Ameba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal, intra vena dan intracerebral. Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes. (bn)
Daftar Pustaka
http://cmr.asm.org/cgi/content/abstract/16/2/273
http://en.wikipedia.org/wiki/naegleria_fowleri
http://id.wikipedia.org/wiki/naegleria_fowleri
http://images.google.co.id/images/achantamoeba_spp
http://images.google.co.id/images/naegleria_fowleri
http://library.usu.ac.id/download/fk/06001189.pdf
http://medicinestuffs.blogspot.com/search/label/protozoa
www.useakayak.org/environment/naegleria_fowleri
www.wrongdignosis.com/medical/naegleria_fowleri